Kamis, 25 Juli 2013

Potensi Trowulan, Mojokerto sebagai ikon wisata

Inilah saatnya Anda membangkitkan rekaan imajinasi tentang kehidupan dari sebuah kerajaan terbesar di Indonesia lebih dari 700 tahun yang lalu.

Ya, inilah Situs Trowulan Mojokerto, yang merupakan situs Kerajaan Majapahit dari masa abad XIII – XV Masehi. Berlokasi di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur sebagai tempat dimana Anda dapat mengenang kebesarannya dan tidak lagi menganggap bahwa kita hanya tahu dari buku sejarah atau pelajaran saat sekolah dahulu.

Trowulan adalah satu-satunya situs kota di Indonesia yang luasnya mencapai 11 x 9 km 99 km² dan menyimpan ratusan ribu peninggalan arkeologis, baik yang sudah ditemukan maupun yang masih terkubur. Berwisata ke tempat ini bukan sekedar liburan, namun Anda juga bisa menapaki sejarah besar dari sebuah kerajaan yang menjadi inspirasi Bangsa Indonesia tentang “Persatuan Nusantara”. Selain itu Anda akan mengetahui bagaimana tingkat peradaban di Trowulan di masa Majapahit, mulai dari sistem pemerintahan, perdagangan, hubungan luar negeri, teknologi, arsitektur, pertanian, hingga seni kerajinan.

Kerajaan Majapahit berdiri 1293 M setelah runtuhnya Kerajaan Singosari. Didirikan oleh Raden Wijaya, awalnya berpusat di daerah Hutan Tarik yang banyak terdapat Pohon Maja yang buahnya pahit, oleh karena itu dinamakan Majapahit. Raden Wijaya sendiri adalah menantu Raja Singosari yaitu Kertanegara dari garis keturunan Ken Arok, pendiri Kerajaan Singosari. Dia menjadi raja pertama Majapahit hingga 1309 M.

Kebesaran Majapahit mencapai puncak keemasan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada yang mengikrarkan Sumpah Palapa untuk mempersatukan Nusantara. Majapahit berhasil merangkai jejaring perniagaan lokal dan regional dengan komoditi beras dan hasil bumi yang ditukar dengan rempah-rempah, keramik, dan tekstil. Mata uang yang digunakan adalah uang gobog dan uang ma dari emas atau perak, uniknya mata uang Cina dari Dinasti Tang, Song, Ming, dan Qing berlaku juga di Majapahit. Dalam kehidupan beragama terjadi penyatuan agama Siwa dengan Budha, selain berkembang agama Karesian dan Islam. Hal ini menunjukan Majapahit sebagai negara multikultur dan masyarakatnya hidup damai dengan berbagai aliran kepercayaan secara harmonis. Majapahit mengalami pasang surut akibat perebutan tahta di kalangan keluarga raja hingga akhirnya mengalami keruntuhanya abad XV M.

Bangunan keraton Majapahit diperkirakan seperti rumah bertingkat dengan atap dari kayu tipis, tembok dari bata, lantainya dari anyaman tikar pandan atau rotan. Sementara rumah penduduk umumnya dari atap jerami. Situs-situs di Trowulan telah dipugar untuk menjaga keindahannya. Situs Trowulan ini ramai pengunjung terutama hari Sabtu-Minggu dan liburan sekolah. Setiap harinya rata-rata 50-an orang pada hari-hari biasa dan rata-rata 170-an orang pada hari liburan dan liburan sekolah.

Situs Trowulan sendiri pertama kali muncul dalam literatur berjudul “History of Java I” yang ditulis Sir Stamford Raffles tahun 1817. Raffles mengatakan bahwa nama Trowulan berasal dari Trang Wulan atau Terang Bulan. Saat ditemukan seluruh situs ini tertutup hutan jati yang cukup lebat, sehingga dia tidak terlihat sebagai sebuah kota klasik.

Situs kota kota klasik Trowulan dibagi beberapa segmen yang memperlihatkan perannya dimasa lalu. Dibangun dengan pola ruang kanal air diduga ada hubungannya dengan konsep mandala yang digunakan sebagai acuan dan dasar pembagian kosmologis kota ini. Kolam Segaran membuktikan hal tersebut tak ubahnya bagai telaga di tengah kota. Berdasarkan sketsa rekonstruksi Kota Majapahit dan foto udara memperlihatkan kota lama ini memiliki sistem kanal pengairan untuk drainase dan pasokan air yang dibuat dalam garis lurus memanjang barat laut-tenggara dan timur laut-barat daya.

Sumber: http://opini.personawiyata.web.id

Senin, 22 Juli 2013

Geliat Bisnis IT di Mojokerto

Walaupun Mojokerto bukanlah kota besar, ternyata perkembangan bisnis IT - nya tidak kalah dengan kota - kota lain yang lebih besar.
Kalau mau mencari komputer, baik desktop maupun laptop, silahkan datang ke Jalan KH. Nawawi, di sana banyak toko komputer berderet dari utara ke selatan. Ada DM computer, Pusat Laptop (Laptop Center) milik Profesca yang memiliki beberapa toko yang tersebar di Mojokerto. ada yang tergolong "tua", Antasari Computer. Dan beberapa toko lain yang saya sendiri tidak hafal dengannya.
Di Jl. KH Nawawi ini juga ada toko "IT" spesialis HP, Tablet dan Accessories-nya, mana lagi kalau bukan TOP SELL. Gedungnya yang megah sangat meyakinkan. Untuk Handphone dan teman - temannya, slain top sell, ada Gajah Cell di Karyawan, KSC di Jl Wijaya Kusuma Sooko, serta beberapa toko di sekitar Jl. Karyawan.
Kalau spesialis printer, ada di Jl Yos Sudarso, dekat kantor ADIRA, di sana anda bisa service printer serta isi ulangnya. Modif juga bisa. Hal yang sama ada di Jl. Mojopahit utara, dekat alon - alon, produk franchise isi ulang printer laser dan deskjet.
Yang lagi ngetrend, adalah cetak digital, sekarang ini lagi menjamur di Mojokerto. Ada Printingku di Jl Jayanegara, embong tekuk utara, depan SMA Puri. Ada lagi 88 Advertising di lingkungan perumahan Gatoel, Jl Jawa 88. Di Jl Brawijaya selatan, Ruko Penarip, ada juga digital printing bernama Karunia Digital Printing. dan masih banyak lagi.
Yang masih belum banyak adalah yang bergerak di bidang software, masih terhitung dengan jari, hal ini juga dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) sehingga bidang software tidak berkembang. Kami hanya menemukan satu lembaga yang bergerak di bidang software di Mojokerto, yaitu Persona Wiyata, sekaligus kursus IT. Kalau mau desain website di Mojokerto, silahkan ke Adsindo.
Sekian dulu informasi perkembangan teknologi informasi di Mojokerto. Jika ada informasi lain, silahkan beri komentar di bawah ini.